Saluran dan Khalayak Kampanye
Hallo teman - teman semua... Gimana nih kabarnya? semoga dalam keadaan sehat yaa.. Sebelumnya saya telah membahas terkait pesan kampanye, dan untuk blog kali ini saya akan membahas tentang apa aja sih Saluran dan Khalayak Kampanye. Langsung aja yuk ikutin terus..
Sebelumnya, kamu tau gasih apa itu saluran kampanye? Menurut Klingemann dan Rommele (2002) mengatakan segala bentuk medium yang digunakan untuk menyampaikan pesan pada khalayak . Saluran Kampanye terbagi menjadi 2 yaitu :
- Saluran langsung ( non mediated )
- Saluran tidak langsung ( mediated )
Berdasarkan interaksi penyelenggara kampanye dan khalayak terbagi menjadi 3 yaitu :
- Saluran above the line (lini atas ). Contoh : koran, tv, film
- Through the line ( lini tengah ). Contoh : media sosial
- Below the line ( lini bawah ). Contoh : salurang tatap muka, penyuluhan, dialog publik, pameran
Kecenderungan penyelenggara kampanye dalam memanfaatkan media :
Uni - Directional Campaign ( Media Oriented Campaign )
- Tindakan memengaruhi khayalak dilakukan secara langsung
- Pesan kampanye mengalir secara linier dari sumber ke penerima melalui media massa
- Dialog tidak terjadi sepenuhnya mengandalkan media massa
Bi - Directional Campaign ( Audience Campaign )
- Karena keterbatasan media maka memanfaatkan saluran komunikasi kelompok dan antarpribadi
- Memanfaatkan pentingnya pemuka pendapat
Penggunaan saluran tatap muka dan Media Umum dalam kampanye, Contoh dalam Teori Difusi, Rogers (2003) menemukan bahwa pembicaraan tentang gagasan inovasi antara khalayak dan para pemuka pendapat di sekitar mereka atau antara pengguna pertama produk memberikan efek pembelajaran dan dorongan perilaku.
Pertanyaannya mengapa media social begitu cepat popular sebagai saluran kampanye?
Jawabannya adalah karena karakteristiknya yaitu, interaktif, mudah diakses, mampu memasuki ranah, privat individu, personal, dan mampu mendorong demokrasi yang partisipatif (kelebihan). Namun, karena setiap orang mampu menyampaikan pesan, maka pesannya dapat menjadi negatif, mengintervensi, dan mendistorsi, yang pada akhirnya menjadi media sumber hoaks.
Lalu, bagaimana mengefektifkan media dalam kegiatan kampanye?
- Menggunakan banyak sumber
- Memasukan kegiatan kampanye ke dalam komunitas yang lebih besar
- Tetap bersandar pada prinsip kesegaran dalam meraih khalayak
Media Monitoring, dapat diartikan sebagai kegiatan pemantauan luaran dan isi media massa yang berkaitan dengan isu, gagasan, atau topik yang sedang dikampanyekan. Kegunaan media monitoring :
- Memantau segala jenis publikasi
- Mengetahui kelemahan dan kekuatan dari strategi media yang dijalankan
- Memperoleh gambaran bagaimana kompetitor disajikan dalam media massa
Bagaimana khalayak mengelola pesan kampanye?
Teori yang menjelaskan bagaimana khalayak mengelola dan merespon pesan :
1. Teori Integrasi Informasi ( Information Integration Theory )
Sistem sikap individu dipengaruhi oleh informasi yang diterima dan diintegrasikan ke dalam sistem informasi sikap tersebut. Ditentukan oleh 2 variabel yaitu :
- Valence, menunjukkan bagaimana suatu informasi akan mempengaruhi sikap
- Weight, menentukan seberapa besar pengaruh tersebut akan timbul
2. Teori Pertimbangan Sosial ( Social Judgement Theory )
Menyatakan bahwa perubahan sikap seseorang terhadap objek sosial atau isu tertentu merupakan hasil proses pertimbangan yang terjadi dalam diri orang tersebut terhadap pokok persoalan yang dihadapi. Proses mempertimbangan isu atau objek social berpatokan pada kerangka rujukan ( reference points ).
Contoh Kasus : Olla memiliki pandangan bahwa generasi muda di sebuah negara berkembang harus mendapatkan pendidikan yang cukup. Oleh karena itu, biaya pendidikan harus bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat agar semua generasi muda bisa mendapatkan pendidikan yang cukup. Pada masa kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden menyampaikan rencana yang akan dilakukan saat terpilihnya nanti. Capres A menyampaikan rencananya untuk menaikan subsidi pendidikan. Sementara capres B menyampaikan rencananya untuk menaikan gaji pegawai negeri sipil. Berdasarkan teori pertimbangan sosial dapat disimpulkan bahwa Olla akan memberikan dukungannya kepada capres A karena rencana yang disampaikan capres A saat kampanye sesuai dengan pandangan yang ia miliki.
3. Model Kemungkinan Elaborasi ( Elaboration Likelihood Model )
Dicetuskan oleh Richard E. Petty dan John T. Cacioppo (1980) menjelaskan bahwa keputusan dibuat pada jalur yang ditempuh dalam memproses sebuah pesan. Teori ini dibagi menjadi 2 cara, yaitu :
- Central Route, melakukan evaluasi mendalam terhadap pesan - pesan persuasif yang diterima atau berfokus pada isi pesan.
- Peripheral Route, memproses pesan dengan lebih memperhatikan aspek daya tarik penyampaiannya, kemasan produk, atau aspek peripheral lainnya serta tidak melakukan evaluasi secara mendalam.
Contoh Kasus : Salah satu contoh iklan layanan yang efektif seperti iklan di Amerika tentang "Siapa yang menyebabkan polusi, setiap orang bisa menghentikannya". Komunikasi lingkungan dan kesehatan lebih berbicara mengenai cara mengubah perilaku atau sikap masyarakat dari kebiasaan buruk atau perilaku yang merugikan alam dan berdampak negatif pada kesehatan (Behavioral Change).
lalu, apa yang dimaksud dengan media sosial sebagai media yang disruptif?
Media sosial sudah menjadi salah satu sumber utama informasi tempat semua berita yang viral dan mempengaruhi bermula. Dalam media sosial, kebenaran dan kebohongan susah untuk dibedakan. Inilah era dimana media sosial menjadi disrupsi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dampak disrupsi ini juga dapat memudahkan membuat berita palsu, hoaks, dan fitnah, kemudian kehidupan pribadi tidak ada privasi lagi, munculnya banyak ketidakjelasan.
Kehadiran Media Sosial menciptakan konsep Post-Truth, apakah maksud dari konsep tersebut?
Post truth adalah kondisi di mana fakta objektif tidak lagi memberikan pengaruh besar dalam membentuk opini publik, justru malah keyakinan pribadi dan keterkaitan emosional yang mendapatkankan dukungan terbanyak dari masyarakat. Hal itu disebabkan oleh berita palsu (hoax), salah asuhan/didikan, pergaulan yang kurang baik. Kemudian, berbagai pengetahuan dan stereotype yang telah tertanam pada khalayak itu, ditampilkan kembali pada artikel, postingan sosial media atau bentuk berita lain yang ada di internet. Sehingga, pembaca memiliki keterkaitan emosional terhadap apa yang disampaikan oleh berita yang sebetulnya belum tentu benar itu.
Identifikasi dan Segmentasi Khalayak Sasaran
Grunig menggunakan 4 segmentasi dalam membagi publik
- Non Publik : Kelompok khalayak yang tidak menyadari adanya suatu masalah atau tidak memandang apa yang mereka lihat atau rasakan sebagai masalah
- Publik Laten : Orang - orang yang menyadari adanya masalah, namun tidak melibatkan diri didalamnya, mereka tidak peduli sehingga tidak mengambil pusing masalah tersebut
- Publik Sadar : Orang - orang yang menyadari adanya masalah, terlibat dalam memikirkan masalah tersebut, namun belum mengambil tindakan apapun
- Publik Aktif : Orang - orang yang secara aktif terlibat dalam mencari pemecahan masalah dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi atau memperbaiki keadaan
Sekian untuk pembahasan Saluran dan Khalayak Kampanye kali ini, semoga dapat bermanfaat dan sampai ketemu di pembahasan selanjutnyaa... terimakasiih
Komentar
Posting Komentar